Istilah
wacana berasal dari bahasa Sansekerta wac/wak/vak, artinya ‘berkata’, ‘berucap’
(Douglas, 1976:266). Kata tersebut termasuk kata kerja golongan III yang
bersifat aktif, yaitu ‘melakukan tindakan ujar’. Bentuk ana yang muncul dibelakang
adalah sufiks (akhiran), yang bermakna membendakan (nominalisasi). Jadi kata
wacana dapat idartikan sebagai ‘perkataan’ atau ‘tuturan’.
Saat
ini istilah wacana banyak bermunculan dan digunakan dalam berbagai aspek. Salah
satunya dibidang pewayangan. Wacana-wacana dibidang pewayangan berdasarkan
media penyimpanannya, tergolong dalam wacana lisan. Hal ini disebabkan karena
wacana dibidang pewayangan muncul dari percakapan setiap tokoh wayang yang
dimainkan oleh dalangg disetiap pagelaran wayang.