A.
Hakekat
Penelitian Kuantitatif
Penelitian
kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian – bagian
dan fenomena serta hubungan – hubungannya. Dalam penelitian kuantitatif
diyakini, bahwa satu-satunya pengetahuan yang valid adalah ilmu pengetahuan,
yaitu pengetahuan yang berawal dan didasarkan pada pengalaman yang tertangkap
lewat pancaindera untuk kemudian diolah oleh nalar.
Secara epistemologis, dalam penelitian
kuantitatif diterima suatu paradigma, bahwa sumber pengetahuan paling utama
adalah fakta yang sudah pernah terjadi, dan lebih khusus lagi hal-hal yang
dapat ditangkap pancaindera. Hal ini sekaligus mengindikasikan, bahwa secara
ontologis, obyek studi penelitian kuantitatif adalah fenomena dan
hubungan-hubungan umum antara fenomena-fenomena. Karena pengetahuan itu
bersumber dari fakta yang diperoleh melalui pancaindera, maka ilmu pengetahuan
harus didasarkan pada eksperimen, induksi dan observasi (Edmund Husserl
1859-1926). Sejalan dengan penjelasan di atas, secara epistemologi, paradigma
kuantitatif berpandangan bahwa sumber ilmu itu terdiri dari dua, yaitu
pemikiran rasional data empiris. Karena itu, ukuran kebenaran terletak pada
koherensi dan korespondensi. Koheren besarti sesuai dengan teori-teori
terdahulu, serta korespondens berarti sesuai dengan kenyataan empiris.
B.
Prosedur
Penelitian Kuantitatif
Menurut Husein Umar (1999) langkah penelitian
ilmiah dengan menggunakan proses penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut
:
1.
Mendefinisikan dan merumuskan masalah, yaitu
masalah yang dihadapi harus dirumuskan dengan jelas, misalnya dengan 5 W dan 1
H (what, why, where, who, when dan how)
2.
Studi Pustaka, mencari acuan teori yang relevan
dengan permasalahan dan juga diperlukan jurnal atau penelitian yang relevan
3.
Memformulasikan Hipotesis yang diajukan
4.
Menentukan Model, sebagai penyerdahaan untuk
dapat membayangkan kemungkinan setelah terdapat asumsi-asumsi
5.
Mengumpulkan Data, dengan menggunakan metode
pengumpulan data yang sesuai dan terkait dengan metode pengambilan sampel yang
digunakan
6.
Mengolah dan Menyajikan Data, dengan
menggunakan metode analisis data yang sesuai dengan tujuan dan sasaran
penelitian
7.
Menganalisa dan Menginterprestasikan hasil
pengolahan data (menguji hipotesis yang diajukan)
8.
Membuat Generalisasi (kesimpulan) dan
Rekomendasi (saran)
9.
Membuat Laporan Akhir hasil penelitian
C.
Komponen
Penelitian Kuantitatif
Agar rancangan dapat memperkirakan hal-hal apa yang akan dilakukan
dan dipegang selama penelitian, perumusnnya harus memperhatikan kriteria
sebagai berikut:
1. Mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan,
seperti masalah, tujuan, sumber data, sarana prasarana dan sebagainya.
2. Disusun secara sistematis logis sehingga
memberi kemungkinan kemudahan bagi peneliti dalam melaksanakan dan bagi orang
lain dalam melakukan penelitian.
3. Harus dapat memperkirakan sejauh mana hasil
yang akan diperoleh, serta usaha-usaha yang mungkin dilakukan untuk memperoleh
hasil secara efektif dan efisien.
Berdasar perumusan dalam
penyusunan rancangan penelitian, maka komponen suatu rancangan penelitian
meliputi:
1. masalah
2. bentuk atau jenis data yang dibutuhkan
3. tujuan penelitian
4. kepentingan/signifikansi
5. masalah sampling
6. masalah jadwal kegiatan
7. masalah organisasi dan alokasi biaya
8. hipotesis penelitian
9. teknik pengumpulan data
10. teknik pengolahan data
11. pola dan sistematik laporan
D.
Jenis-Jenis Penelitian Kuantitatif
1. Eksperimental
Eksperimen
merupakan salah satu metode penelitian yang dapat dipilih dan digunakan dalam
penelitian pembelajaran pada latar kelas (PTK). Penelitian eksperimental dapat
diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan terkontrol untuk
memprediksi atau mengontrol fenomena. Penelitian eksperimen bertujuan untuk
menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship), dengan cara
mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi
eksperimen. Penelitian eksperimental memiliki beberapa jenis penelitian di
bawah ini:
a. Eksperimental
murni
Untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab
akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen satu
atau lebih kondisi perlkuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok
control yg tdk dikenai kondisi perlakuan.
b. Ekperimental
kuasi
Mendekati
perkiraan untuk keadaan yang dapat dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya dalam
keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi seluruhvariabel-variabel
yang relevan. Peneliti harus secara jelas memahami kompromi-kompromi yang ada pada
validitas internal dan eksternal, rancangannya, dan bertindak didalam keterbatasan-keterbatasan
tertentu.
c. Eksperimental
lemah
d. Subjektunggal
2. Non
ekperimental
a. Deskreptif
Untuk membuat
pencandraan atau gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta
dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
b. Komparatif
c. Korelasional
Untuk menyelidiki
besarnya korelasi antara variasi-variasi dalam suatu factor dengan variasi-variasi
dalam satu atau lebih factor lainnya berdasarkan pada koefisien dan korelasi.
d. Survey
e. Tindakan
Untuk
mengembangkan keterampilan-keterampilan atau pendekatan-pendekatan baru dan
untuk memecahkan masalah-masalah dengan penerapan langsung di kelas atau dunia
kerja.
E. Penggunaan Metode Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif dapat
digunakan jika :
1. Masalah
yang merupakan titik tolak dari penelitian sudah jelas data-datanya;
2. Peneliti
ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi, tetapi tidak mendalam.
Bila populasi terlalu luas, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi;
3. Ingin
diketahui pengaruh perlakuan (treatment) tertentu terhadap yang lain. Hal ini
cocok jika menggunakan metode eksperimen yang merupakan bagian dari metode
kualitatif. Misalnya; ingin meneliti pengaruh jamu tertentu terhadap derajad
kesehatan;
4. Peneliti
bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat berbentuk
hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif;
5. Peneliti
ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat
diukur;
6. Ingin
menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori dan
produk tertentu.
0 komentar:
Post a Comment