-->
Iklan

Proses Tradisi Sedekah Bumi Margadana

Posted by . . .Kuliah Bahasa Jawa. . . on Saturday, December 15, 2012

Pelaksanaan tradisi sedekah bumi diwujudkan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Tolak Bala. Tradisi ini sudah mendarah daging dengan kehidupan masyarakat setempat. Oleh karena itu rasa tanggung jawab yang besar sebagai generasi penerus akan terus menuntun dalam melestarikan dan mewariskan tradisi ke anak cucu dikemudian hari. Tradisi ini banyak dilestarikan terutama di wilayah pesisir Jawa, baik selatan maupun utara.
Prosesi Arak-arakan Sedekah Bumi

Prosesi Sedekah Bumi diawali dengan menyiapkan sesaji. Modin selaku aparat desa di bidang urusan agama menaburkan sesaji. Dengan didampingi pemangku adat. Kelompok Jebeng-Tulik atau kelompok muda-mudi kemudian ikut membawa sesaji. Sesaji yang disajikan Jubeng berisi jenang beras warna merah dan putih dengan dilengkapi air. Tulik mendampingi dengan membawa payung untuk menghindari sinar matahari.

Kelompok yang juga ikut terlibat adalah ibu-ibu PKK. Diikuti pula oleh kelompok aparat desa yaitu kepala desa dan staf, yang bertugas dalam prosesi ritual sedekah bumi. Terakhir adalah kelompok masyarakat yang mengikuti perjalanan ritual ini, sebagai penggembira dan menambah maraknya suasana. Tidak jarang juga masyarakat dari daerah lain ikut meramaikan prosesi Sedekah Bumi. Dewasa ini, prosesi Sedekah Bumi sudah menjadi salah satu agenda pariwisata.

Peserta prosesi disambut oleh warga yang tidak mengikuti arak-arakan dengan menggelar tikar atau alas duduk lainnya dan menyiapkan sarana Slametan. Acara Slametan diawali dengan pembacaan do’a, dan dilanjutkan dengan pernyataan niat diselenggarakan slametan dan dilanjutkan makan bersama. Dalam acara slametan tampak suasana keakraban seluruh warga yang tidak mengenal status sosial ataupun umur, mereka bersamasama mengadakan ritual untuk kebutuhan bersama, dari tahun ketahun.

Pembacaan Doa


Sebelum do’a-do’a dibacakan dipanjatkan bersama, sambil menunggu warga terkumpul semua disiapkan dupa atau kemenyan yang berisi kayu arang dan kemenyan kemudian dibakar di atas nampan yang dibuat dari tanah liat kemudian diletakkan di atas tampah yang berisi bunga-bunga seperti mawar merah, kantul dan bunga lainnya. Dupa ini bertujuan untuk mengusir roh jahat yang menghalangi acara ritual, dalam logat Jawanya menjelaskan:
“Tiyang ajeng mara tamu niku kedahe li permisi kaleh tiyang alus sing ajen kulo suwuni sawabiyah sawa pandongane gusti kang Maha Kuaos supados diparingi slamet sedaya, lha niku ngobonge menyan”. (CLW 1)
Orang akan bertamu itu harusnya kan minta ijin dengan makhluk halus yang akan saya mintai sawabiyah dan do’a-do’anya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa supaya semuanya diberi keselamatan, yaitu dengan membakar kemenyan. Prosesi bakar menyan ini sendiri merupakan ritual yang sudah dilaksanakan dari jaman dahulu.

Ditekankan lagi bahwa dupa itu hanya sebagai pembukaan dan tidak mempunyai sanksi-sanksi apa-apa. Setelah itu pembacaan do’a dimulai dengan inti memohon keselamatan dunia dan akhirat, supaya kehidupan warga Desa Margadana seluruhnya jangan sampai mengalami segala macam kesusahan terutama dalam hal pertanian dan perindustrian khususnya.

Tukar-menukar Berkatan


Selesai pembacaan do’a yang dipimpin oleh modin (aparat desa) kemudian warga dipersilahkan untuk saling merebut berkatan sebanyak-banyaknya siapapun yang mendapatkan berkatan itu akan mendapat rejeki yang banyak, penghidupannya akan semakin layak. Berkatan adalah makanan yang dikumpulkan oleh warga. Berkatan direncanakan akan dimakan bersama-sama. Berkatan dikumpulkan dalam satu tempat, agar lebih mudah dibagikan.

Filosofi dari Berkatan adalah mencoba untuk berbaur dengan sesama masyarakat. Berkatan juga dimaksudkan agar semua kalangan bisa saling menikmati makatan berkatan yang beraneka rupa. Umumnya, berkatan memang berbeda-beda. Masyarakat yang kaya akan menyajikan berkatan yang mewah dan lezat, sedangkan masyarakat biasa akan menyajikan berkatan yang sederhana. Pada saat prosesi makan berkatan, masyarakat yang tidak pernah makan mewah akan bisa mencicipi makanan mewah yang dibawa masyarakat yang kaya raya. Sebaliknya, masyarakat kaya raya bisa mencoba makanan yang yang sederhana.

Prosesi berkatan selain diharapkan menjadi ajang pemersatu antar masyarakat, juga menjadi ajang untuk mewujudkan rasa syukur. Bahwa bagaimanapun kehidupan yang kita jalani, kita harus tetap mensyukurinya. Tidak ada alasan untuk berkeluh kesah dan mengingkari nikmat dari Tuhan.

Pertunjukan Kesenian Wayang Kulit


Pertunjukan Wayang kulit ini sebagai tindak lanjut dari acara ritual sedekah bumi, yang dilaksanakan di dekat makam sebagai makam leluhur bagi masyarakat setempat yang dinamakan Mbah Buyut. Pertunjukkan wayang biasanya akan menampilkan lakon yang sesuai dengan tema/suasana yang berkaitan dengan acara Sedekah Bumi.

Pertunjukan wayang kulit dilaksanakan dalam setiap tahunnya, pada hari jum’at kliwon sebagai hiburan terakhir yang sekaligus kegemaran Mbah Buyut. Dengan maksud untuk menghindari kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti gagal panen yang dapat menurunkan pendapatan masyarakat karena sebagian besar penduduk desa setempat adalah petani.

Previous
« Prev Post

Related Posts

12:31 PM

1 komentar:

  1. If you're attempting to lose pounds then you certainly have to start using this totally brand new custom keto meal plan diet.

    To design this keto diet, certified nutritionists, fitness couches, and professional cooks joined together to develop keto meal plans that are effective, painless, cost-efficient, and satisfying.

    Since their first launch in January 2019, thousands of individuals have already transformed their body and health with the benefits a good keto meal plan diet can give.

    Speaking of benefits: in this link, you'll discover eight scientifically-proven ones given by the keto meal plan diet.

    ReplyDelete